Varsity Memory: I am So Much into Committee Involvements
Varsity Memory: I am So Much into Committee Involvements

Varsity Memory: I am So Much into Committee Involvements

Berbagai kepanitiaan, tentu menjadi salah satu kenangan masa saya kuliah. Kalau dihitung, berapa jumlah kepanitiaan yang saya ikuti, saya sudah lupa tapi yang pasti puluhan. Mulai menjadi staf dan pesuruh sampai menjadi project officer atau ketua panitia. Mulai dari seksi keuangan sampai pada peralatan, trannsportasi dan akomodasi. Berikut adalah beberapa pengalaman kepanitiaan saya yang menurut saya paling baik.

Pada tahun pertama saya kuliah, saya ikut kepanitiaan 7th ASEAN Graduate Business and Economic Program atau sering disingkat AGBEP. Program ini adalah program tahunan ASEAN University Forum (AUN), yang tiap tahun tuan rumah acara tersebut berganti. Tahun 2007, FEUI kebetulan menjadi tuan rumah acara tersebut. AGBEP 2007 memiliki agenda antara lain seminar, educational forumbusiness game simulation dan lain-lain (yang tentunya saya lupa detailnya). Selain acara formal, ada juga acara santai semacam welcoming partywelcoming dinner, dan juga farewell party. Pada saat itu saya menjadi liaison officer acara tersebut. Sebagai acara internasional yang diikuti oleh negara-negara anggota ASEAN, sehingga seleksi untuk menjadi LO juga tidak tanggung-tanggung. Seingat saya ada wawancara dengan juara Loreal Estrat dan beberapa mahasiswa FEUI yang berprestasi lainnya.
Setelah terpilih, saya di-assign untuk menjadi LO wakil dari Malaysia tepatnya mereka yang berasal dari Universiti Malaya. Mahasiswa yang dari UM adalah mahasiswa post graduate yang mengikuti business game simulation di AGBEP. Sebagai LO, tentu tugas saya adalah mengingatkan peserta akan jadwal program, memberikan informasi baru terkait program dan mengakomodasi keluhan dan keinginan peserta. Intinya menjadi penghubung antara peserta dengan panitia yang berwenang. But I did more than what I had to do. Mulai dari mengecek kesiapan ruangan business game, memastikan ketersediaan makanan, dan lain-lainnya. Setiap saat itu ada saja yang harus dikerjakan, never ending works lah ehehe. Tidak jarang juga saya harus meladeni kebutuhan LO-LO lain, maklum waktu itu saya merupakan LO dari angkatan paling muda sehingga sering jadi objek untuk diperalat alias disuruh-disuruh. It was fun and exciting though in fact was so tiring. Rajesh, razzana raslan begitu nama mahasiswa UM yang saya LO-in di akhir acara akhirnya menjadi juara pertama acara business game tersebut. Dan pada malam farewell party, nama saya disebut berulang-ulang dan panjang lebar dalam victory speech mereka. Terlalu berlebihan ucapan terima kasih tersebut ahaha. Anyway, dari AGBEP ini saya belajar untuk menjadi LO yang berdedikasi, tidak mengeluh, dan berusaha comply dengan apa yang saya kerjakan.

Pengalaman lain adalah ketika saya menjadi wakil koordinator transportasi dan akomodasi Kompetisi Ekonomi X atau yang sering disebut dengan KOMPEK. KOMPEK adalah rangkaian perlombaan ekonomi bisnis untuk siswa-siswi SMA-sederajat dari seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari divisi transportasi dan akomodasi, tentunya kami bertugas untuk mengurusi hal-hal terkait transportasi baik itu darimeeting point beberapa pusat transportasi ke areal perlombaan yang ada di FEUI atau sebaliknya, dari FEUI ke penginapan atau sebaliknya dan semacamnya, mengurusi kebutuhan keperluan ruangan atauvenue acara secara keseluruhan, serta akomodasi peserta. Yang membuat kepanitiaan ini bermakna adalah, kami terpilih melalui mekanisme bidding. Mekanisme ini memang sudah umum dilakukan di FEUI dimana tujuannya adalah untuk memilih calon project officer dan tim kepanitiaannya yang kompetitif, berkualitas dan juga kompetitif. Ceritanya seperti ini, jika ada mahasiswa atau mahasiswi yang ingin menjadi project officer suatu acara, katakanlah salah satu program BEM FEUI, maka mahasiswa tersebut harus membentuk calon tim kepanitiaan yang terdiri dari para pengurus inti mulai dari project officer, sekretaris dan koordinator berbagai divisi. Beberapa tim yang terbentuk ini juga harus membuat proposal kegiatan super lengkap tentang konsep acara dan berbagai hal terkait yang akan dijalankan jika nantinya tim tersebut secara official terpilih untuk menjalankan project yang ada. Proses bidding untuk menguji kelayakan tim-tim tersebut boleh dibilang cukup lama karena dalam bidding akan dikaji aspek per aspek secara mendetail. Dan tim kami berhasil memenangkan bidding yang diselenggarakan BEM FEUI. Pengalaman ikut serta dalam KOMPEK X tahun 2008 bagi saya sangat menyenangkan karena saya bisa berinteraksi dengan banyak siswa-siswi dan guru dari berbagai daerah. Saya bisa bercerita banyak hal tentang Universitas Indonesia serta pengetahuan lain yang saya miliki. Tidak hanya berperan sebagai panitia, kala itu saya juga ikut serta dalam ajang debat Bahasa Inggris KOMPEK X. Bahkan seingat saya, saya menjadi juri sampai di babak final lomba tersebut.
Pengalaman kepanitiaan lain yang juga punya kenangan manis adalah ketika saya menjadi internal affair coordinator dari Economic and Business Student Summit 2008 (EBS Summit). EBS adalah konferensi mahasiswa ekonomi bisnis internasional yang pesertanya adalah mahasiswa dari seluruh negara ASEAN. EBS pertama tahun 2007 diinisiasi oleh BEM FEUI. Waktu itu acara pertama ini diikuti mahasiswa dari Indonesia, Malaysia dan Kamboja. Kala itu saya menjadi liaison officer. Kembali ke EBS 2008, sebagai koordinator program internal, saya dan tim harus mempersiapkan program-program menarik untuk diangkot. Kala itu program internal terdiri dari one day seminarforum establishment sessionfocus group discussion, dan juga paper competition. Seminar mengangkat tema terkait dengan integrasi ekonomi seiring dengan akan diwujudkannya komunitas ASEAN. Focus group discussion bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk ikut dalam diskusi mendalam terkait dengan topik seminar sehingga mereka bertukar ide dan pemikiran. Untuk forum establishment sendiri ditujukan untuk pembentukan semacam organisasi mahasiswa ekonomi bisnis se-ASEAN.

Paper competition sendiri mengangkat tema tentang “Youth and ASEAN Free Labor Movement“. Banyak tantangan yang dihadapi dalam kepanitiaan ini. Bagi saya sendiri, saya agak kerepotan karena dalam waktu yang bersamaan, saya harus membagi waktu antara EBS, kuliah dan juga fokus untuk seleksi Goldman Sachs Global Leaders Program. Namun, berkat kerjasama yang baik dengan semua panitia EBS Summit 2008, acara tersebut akhirnya dapat berjalan dengan lancar. Tercatat, acara ini dibuka langsung oleh Menteri Luar Negeri saat itu, Bapak Hassan Wirajuda. Hadir pula Ibu Marie Elka Pangestu (menteri perdagangan) serta perwakilan dari ASEAN Secretariat, European Union dan lembaga-lembaga lainnya. Acara forum establishment session menghasilkan kesepakatan berupa pembentukan South East Asia Economic Network atau disingkat SEACON. SEACON ini yang akan menjadi wadah tukar ide antara mahasiswa ekonomi bisnis ASEAN.

Untuk paper competition, penjurian dilakukan oleh praktisi dan akademisi ekonomi bisnis terkemuka Indonesia. Hasilnya, juara pertama diraih mahasiswi Bina Nusantara International, juara kedua diraih mahasiswa National University of Singapore, dan juara ketiga diraih oleh mahasiswi Universitas Diponegoro. Dari segi peserta, acara kala itu diikuti oleh mahasiswa dari empat negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina. Acara ini juga mendapatkan dukungan dan sponsorship dari banyak pihak termasuk Pemerintah Provinsi Jakarta yang menjadi tuan rumah farewell party. Kala itu, rombongan EBS Summit disambut oleh Wakil Gubernur DKI jakarta, Bapak Priyono. Semenjak EBS yang kedua, EBS semakin terdengar gaungnya. EBS ketiga diadakan tahun 2010 lalu dimana Prasetya Mulya Business School menjadi tuan rumahnya. Sedangkan EBS Summit yang keempat akan diadakan April 2011 ini oleh De La Salle University, Filipina. Senang bisa menjadi bagian dari acara yang bisa menginspirasi orang lain agar ikut serta dalam pembangunan ekonomi Indonesia khususnya dan ASEAN umumnya.

Ada yang lain? Pasti, kepanitiaan terakhir yang membuat saya berkesan adalah ketika menjadi project officer untuk acara Newbie English Debate Competition 2008. Acara ini awalnya adalah acara internal English Debating Society Universitas Indonesia. Acara ini diselenggarakan untuk memeberikan pengalaman kepada mahasiswa baru UI tentang debat level perguruan tinggi, varsity level. Walaupun secara umum sama dengan debat Bahasa Inggris tingkat SMA, namun perlu bagi mereka untuk tahu dan beradaptasi di level debat lain yang lebih tinggi. Pada saat saya menjadi project officer, ajang yang awalnya hanya diikuti oleh mahasiswa UI saja, dikembangkan dan diikuti oleh mahasiswa dari perguruan tinggi lain seperti ITB, Binus, Universitas Atmajaya dan UGM. Bahkan sekarang-sekarang ini Newbie English Debate Competition diikuti oleh semakin banyak peserta, semakin populer di kalangan indo-debaters dan semakin diperhitungkan sebagai one of major debating events di Indonesia. Syukurlah.
Itulah beberapa pengalaman kepanitiaan yang bermakna yang saya miliki. Tentu dari puluhan kepanitiaan yang saya ikuti, setiap kegiatan tentu memberikan poin pembelejaran dan kenangan tersendiri, yang mungkin sama atau sebaliknya berbeda dibandingkan dengan kepanitiaan yang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *