Sesuatu yang Relevan Bernama Woko Channel
Sesuatu yang Relevan Bernama Woko Channel

Sesuatu yang Relevan Bernama Woko Channel

Di tengah keterbukaan informasi ini, entah berapa jumlah dan jenis informasi yang lalu lalang di hadapan kita baik melalui media massa, media sosial, atau jalur lainnya. Sudah belasan tahun sepertinya saya bukan penikmat rutin sajian TV. Saya hanya dapat update berita atau hiburan melalui media sosial dan youtube. Pun tayangan video saya hanya melihat dari platform tersebut.

Setelah sekian lama, saya baru menemukan salah satu channel youtube yang menurut saya bisa menjadi hiburan dan sekaligus tuntutan. Nama channel tersebut adalah Woko Channel.

Woko dari yang saya tahu adalah kependekan dari wong kocak atau wong konyol. Channel ini dibuat berawal saat pandemi oleh seniman seniwati dari Kediri Jawa Timur. Karena saat itu event yang mengundang kerumunan dilarang diadakan, mereka yang notabene adalah seniman musik dangdut/ orkes dangdut akhirnya berusaha menggunakan waktu luangnya untuk menuangkan kreativitas. Mereka kemudian membuat video singkat berupaya video banyolan lucu-lucuan. Berbekal handphone mereka kemudian berkreasi. Tiga tahun berjalan, Woko begitu menyita perhatian banyak orang. Bahkan channelnya sudah memiliki lebih dari 2 juta subscriber. Video-video baru dengan judul tematik yang dipublikasikan seminggu sekali selalu ditunggu para fans-nya termasuk saya. Kini videonya juga semakin berkualitas karena dibuat dengan alat-alat yang lengkap sperti halnya pembuatan film professional. Woko selain menjadi media hiburan juga menjadi simbol perjuangan seniman dan seniwatinya yang harus berjuang karena sulitnya job manggung orkes dangdut saat pandemi sedang tinggi-tingginya.

Sebagai orang Jawa Timur, Woko Channel ini memgingatkan saya dengan kampung halaman. Tema-tema dan lakonnya seperti mencerminkan apa yang memang ada di dalam masyarakat. Begitupun karakternya mewakili mereka yang memang ada dalam masyarakat. Karakternya mulai dari Mukidi, Gendut, Pak Galino, Mintul, Tiwuk, Mbak Nonik, Penyok, Peni, Pak Dhe Kabul, Mbok Dhe Padas Gempal, Samiren, Dakrim, Kancil, Senton, Mbah Karso, dan lainnya. Mereka masing-masing memiliki kharakter yang kuat dan mencerminkan apa yang ada di masyarakat mulai dari mereka yang pengen menang sendiri, mereka yang jagoan, mereka yang suka menggoda, mereka yang suka bertipu muslihat, mereka yang suka bersaing, dan kharakter lainnya.

Cerita Keseharian dan Totalitas Peran

Woko Channel ini seperti apa yang kami rasakan dalam kehidupan bermasyarakat. Ceritanya juga bersumber dari kehidupan warga desa mulai dari kebiasaan bertani, warung, tradisi puasa dan Lebaran, tradisi nyekar, dan lainnya. Cerita tersebut membuat para penonton merasa sangat dekat dan selalu menanti tayangan mereka. Ceritanya dibuat senatural mungkin dan sangat kreatif. Saya menyebutnya cerita bersumber dari kreativitas lokal. Sesuatu yang mengagumkan dan membanggakan. Latar pembuatan video juga adalah alam desa dengan pemandangan yang khas dan asri. Lokasinya ada di pedesaan Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Bahasa yang digunakan juga bahasa sehari-hari dengan dialek arek dan juga kulonan. Kata-kata kasar menjadi penanda seperti kata-kata misuh atau lainnya. Mungkin bagi yang baru melihat dan mengerti bahasa Jawa dalam percakapan tokohnya akan merasa kaget karena beberapa percakapan kasar. Tapi itulah yang ada di masyarakat, nyata adanya. Beberapa jargon yang sangat khas misalnya glogok jaran, jancuk, piye to ki, wes to manut o aku penak-penak, kok gething aku, dan lainnya menjadi pembeda channel ini dengan channel guyonan tetangga.

Para pemerannya juga mereka yang born natural sebagai aktor dan aktris. Mereka yang tidak belajar akting secara formal dalam program apapun. Tidak tanggung-tanggung, adegan seperti jatuh, berkelahi, atau sejenisnya juga terlihat sangat total.

Banyak Sisipan Pesan

Terlepas dari banyak tema yang diangkat agak kontroversial seperti perselingkungan, tipu daya, dan lainnya, semakin ke sini makin banyak sisipan pesan kebaikan yang diselipkan dalam tayangan Woko Channel, beberapa di antaranya:

Nek dikongkon wong kerjo, sing semangat, sing setiti ati-ati. Sok emben enek penggawean engko cek dijak meneh.

Jika disuruh orang kerja, yang semangat, yang teliti hati-hati. Nanti besok jika ada pekerjaan biar diajak lagi.

Dalane pati iku ora tau prei. Ojo dupeh sampean jek roso, mergo syarat mati iku ora kudhu wes tuo. Ilingo to pak-pak, akeh nyowo loncat teko rogo ora mergo loro.

Jalannya mati itu tidak tahu libur. Jangan merasa kamu masih kuat, karena syarat mati itu tidak harus tua. Ingatlah pak-pak, banyak nyawa loncat dari raga bukan karena sakit.

Dadi wong iki ojo sumugeh, dupeh sugeh terus pamer-pamer kui ojo. Gak apik.

Jadi orang itu jangan sok kaya. Menipu sok kaya terus pamer-pamer itu jangan. Tidak baik.

Wes kabeh masalah iku enek solusine.

Sudah, semua masalah itu ada solusinya.

Sebagai fans, saya berharap grup Woko Channel tetap kompak. Selau sehat dan tetap berkreasi tanpa batas. Terima kasih sudah memberikan tayangan yang selalu ngangeni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *