Deretan Usaha Gagal, Ya Ndak Apa Namanya Juga Nyoba
Deretan Usaha Gagal, Ya Ndak Apa Namanya Juga Nyoba

Deretan Usaha Gagal, Ya Ndak Apa Namanya Juga Nyoba

Kalau ditanya, pengen jadi apa? Saya pengen jadi pengusaha dan bisa membuka lapangan kerja serta memberikan dampak baik bagi banyak orang. Dalam lebih dari 10 tahun ke belakang kemarin, saya sudah mencoba banyak hal. Keluar dari kotak, memberanikan diri untuk memulai usaha. Namun takdir memang berkata lain, semua usaha saya sepertinya gagal. Walau memang ada beberapa yang masih berjalan. Kegagalan yang membuatku bangkrut beberapa kali dan bahkan sampai tidak punya uang sama sekali. Berat sekali rasanya, namun bagaimana lagi namanya juga takdir. Berikut ini usaha-usaha tersebut.

Masjidku

Masjidku adalah ide berbasis teknologi yang mengembangkan platform untuk pengelolaan masjid dan musholla serta media sosial untuk umat muslim. Platform ini bersifat gratis dan dapat diakses oleh siapapun. Untuk pengelola masjid dan musholla, ada banyak fitur yang bisa digunakan seperti managemen event, management data aset masjid dan musholla, managemen data umat atau jamaah, pengelolaan zakat, infaf, shodaqoh dan lainnya. Sedang untuk jamaah, beberapa fitur yang tersedia antara lain kompas kiblat, direktori masjid dan musholla terdekat, fitur zakat, infaf, shodaqoh, dan lainnya. Saya ingat sekali bahwa saya banyak menghabiskan waktu melakukan audiensi dengan pengurus masjid-masjid besar terutama di Jakarta untuk mengenalkan Masjidku ini. Tapi ternyata Masjidku harus berhenti beroperasi karena beberapa alasan yakni sudah tidak adanya “bahan bakar”, rendahnya pertumbuhan jumlah user baik dari masjid musholla maupun jamaah, sampai pada fakta bahwa ide yang berbasis keagamaan adalah sesuatu yang masih sensitif. Beberapa pemberitaan tentang Masjidku bisa diakses di sini.

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150616190806-185-60414/masjidku-jejaring-sosial-untuk-pengelola-masjid-dan-jemaah

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/02/17/mengenal-aplikasi-masjidku-sebagai-karya-anak-bangsa-untuk-memakmurkan-masjid-di-indonesia

PajakApp

PajakApp dibuat didasari pada fakta saat itu pelaporan dan pengurusan pajak masih terbilang susah dan banyak orang enggan melakukannnya karena beberapa hal yang rumit. Tentunya Kemenkeu melalui Dirjen Pajak telah melakukan banyak hal agar pengurusan pajak ini bisa lebih mudah. Bahka faktanya sekarang ini memang jauh lebih mudah dibandingkan beberapa tahun lalu. PajakApp menjadi ide yang bersama dengan pemerintah berupaya untuk mengubah anggapan bahwa pajak yang awalnya rumit menjadi mudah. Harapannya memang PajakApp ini bisa berkontribusi dalam mendorong rasio pembayaran dan pelaporan pajak. Langkah awal yang kami lakukan adalah dengan membuat platform pelaporan pajak berbasis aplikasi mobile. Kami menyadari akan pentingnya perlindungan data pribadi dan berkomitmen penuh atas hal itu. Namun sayangnya PajakApp harus dihentikan karena tidak kunjung mendapatkan izin ESP atau electronic service provider dari pemerintah. Beberapa pemberitaan tentang PajakApp bisa diakses di sini.

https://id.techinasia.com/aplikasi-android-untuk-isi-laporan-spt-pajak-pajakapp

https://dailysocial.id/post/pajakapp

https://www.antaranews.com/berita/483454/aplikasi-android-pajakapp-permudah-pengisian-spt

https://inet.detik.com/cyberlife/d-2850359/lapor-spt-pajak-jadi-mudah-dengan-aplikasi-ini

https://www.merdeka.com/teknologi/curang-bayar-pajak-pajakapp-bisa-mendeteksi.html

https://www.viva.co.id/digital/startup/597683-pajakapp-permudah-pelaporan-dan-perhitungan-pajak

Urup Kafe

Jengah mencoba bisnis berbasis teknologi, akhirnya saya mencoba peruntungan di sektor riil yakni dengan membuka coffee shop yang kemudian saya beri nama Urup Kafe. Urup kami ambil dari filosofi Jawa yakni Urip Iku Urup yang artinya hidup itu harus berguna. Urup tidak hanya toko kopi namun juga diharapkan menjadi creative hub yang menghubungkan banyak pihak terutama anak-anak muda dalam berkegiatan serta berkolaborasi. Urup Kafe berlokasi di Jombang Jawa Timur dan memang saya sebagai pemilik 100% dibantu oleh tim operasional yang mengelola kafe ini sehari-hari. Dalam usianya yang masih dini, saya tentu ikut terjun langsung bahkan dalam melayani konsumen. Ternyata memang mengelola bisnis kuliner tidak mudah namun bahkan melelahkan. Di awal-awal, toko kopi ini ramai sekali namun semakin lama semakin sepi. Terlebih setelah ada toko kopi lainnya yang baru buka dengan lokasi dan bangunan yang lebih baik. Akhirnya toko kopi ini harus saya tutup karena semakin hari semakin besar kerugiannya. Berat memang karena saya suka kopi dan memang pingin sekali suatu saat punya bisnis coffee chain. Tapi apa daya. Ternyata konsumen di sana adalah mereka yang suka bereksperimen, tidak punya attachment terhadap brand tertentu sehingga jika ada toko kopi baru mereka akan berbondong-bondong berpindah ke sana. Serta bahwa tim operasional yang susah diatur juga menjadi tantangan besar dan utama.

Jeruk Station

Jeruk Station adalah usaha rombong minuman yang berbahan dasar jeruk dan baru satu rombong yang saya usahakan. Lokasinya ada di Jombang, Jawa Timur. Secara operasional, ada tim yang mengurus semuanya. Sedang tenaga penjual adalah satu orang yang memang beroperasi sehari-hari, seorang ibu-ibu yang rumahnya berdekatan dengan lokasi rombong ini. Usaha rombong ini memang secara modal tidak terlalu besar dan saya berharap bisa berkembang. Namun ternyata tidak juga. Hasil penjualan yang naik turun hanya cukup untuk membiayai operasional dari beli bahan baku, bayar tenaga penjual, dan biaya operasional lainnya. Selain itu tim operasional yang tidak disiplin dalam melaporkan hasil penjualan juga menjadi tantangan. Usaha ini masih jalan namun ya asal jalan saja. Setidaknya saya senang usaha ini masih bisa membiayai dirinya sendiri walau tidak ada pemasukan untuk saya namun tetap bisa mempekerjakan satu orang tenaga penjual. Semoga menjadi rezeki dan berkah untuk orang tersebut.

Atourin

Ini adalah perusahaan tur dan travel yang sejatinya sudah ada namun kemudian mati suri. Saya diajak teman yang kemudian kami bertiga membangun Atourin 2.0. Entah mengapa saya kembali ke bisnis berbasis teknologi ini namun saya senang karena ini terkait dengan pariwisata dan jalan-jalan. Empat tahun berjalan, kami mendapat banyak pencapaian, pemberitaan, dan penghargaan. Banyak juga kami mendapat kesempatan bersama dengan beberapa kementerian di Indonesia dalam pelaksanaan project tertentu. Kami sempat punya belasan karyawan namun sekarang harus disusutkan karena kendala biaya operasional. Selama empat tahun ini juga banyak sekali dinamika terjadi, naik turun. Namun saya menganggap bahwa ini adalah gagal karena beberapa alasan seperti kondisi keuangan dan transparansi, dominasi pihak-pihak tertentu, level produktivitas karyawan tanpa skema target yang jelas, arah pengembangan produk dan target pasar, serta banyak alasan lainnya. Atourin masih jalan namun semakin ke sini motivasiku semakin turun. Hampir tidak ada insentif signifikan yang kudapatkan selain banyak waktu yang tersita untuk perusahaan ini. Ya semoga semuanya akan membaik. Beberapa pemberitaan tentang Atourin bisa diakses di sini.

https://www.kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-kemenparekraf-jalin-kerja-sama-dengan-atourin-pasarkan-paket-desa-wisata

https://www.marketeers.com/wisata-mulai-dibuka-atourin-gelar-virtual-traveling

https://id.techinasia.com/atourin-jembatan-desa-wisata-indonesia

https://www.beritasatu.com/lifestyle/889161/bantu-pelaku-wisata-bertahan-atourin-luncurkan-3-fitur-baru

https://mediaindonesia.com/teknologi/470354/bangkitkan-pariwisata-di-tanah-airaplikasi-atourin-diluncurkan

https://tribunjatimwiki.tribunnews.com/2022/02/10/rencanakan-perjalanan-wisata-dengan-atourin-ada-fitur-marketplace-dengan-ratusan-destinasi-menarik

https://www.antaranews.com/berita/3711048/kemenparekraf-atourin-kerja-sama-pasarkan-desa-wisata

Deretan kegagalan di atas termasuk cukup membekas ya bahkan ada yang melahirkan trauma. Ada juga beberapa lainnya. Namanya juga usaha kalau gagal itu hal yang biasa terjadi. Namun asa masih tetap ada dan suatu saat saya ingin mencoba lagi siapa tahu kali itu lebih beruntung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *