Bajaj Bajuri dan Gambaran Realita Kehidupan Pinggiran Jakarta
Bajaj Bajuri dan Gambaran Realita Kehidupan Pinggiran Jakarta

Bajaj Bajuri dan Gambaran Realita Kehidupan Pinggiran Jakarta

Di awal tahun 2000an, mungkin beberapa dari kita merupakan fans dari Bajaj Bajuri. Bajaj Bajuri adalah situasi komedi (sitkom) yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta. Bajaj Bajuri adalah sitkom yang mengangkat kehidupan masyarakat pinggiran Jakarta yang menampilkan hal-hal sehari-hari yang mereka hadapi. Dikisahkan sebagai tokoh utama adalah keluarga Bajuri yang terdiri dari 3 orang yakni Bajuri, Oneng dan Emak. Bajuri yang merupakan orang Betawi asli berprofesi sebagai tukang bajaj dan menikah dengan Oneng, anak satu-satunya Emak yang berasal dari Palimanan Cirebon. Sebagai tukang bajaj, penghasilan sehari-hari Bajuri sangat terbatas sehingga Oneng berinisiatif membuka salon untuk menambah penghasilan sehari-hari. Menikah selama beberapa tahun, mereka belum dikaruniai keturunan namun keluarga ini tetap hangat dan tentunya penuh drama. Salah satu penyebabnya adalah karena adanya Emak. Emak digambarkan sebagai tokoh yang sangat tidak suka dengan Bajuri. Nenek tua ini merupakan orang yang serakah, mau memang sendiri, licik, dan mata duitan. Oneng sendiri sebagai anaknya digambarkan sebagai ibu rumah tangga yang agak telmi alias telat mikir alias oon alias bloon. Seringkali Oneng harus berpikir keras untuk memahami sesuatu namun kadang juga masih salah pengertian. Oneng juga digambarkan sebagai wanita yang sangat polos. Emak, Oneng dan Bajuri sering terlibat dalam konflik kecil di antara mereka dan juga dengan tetangganya. Tetangga mereka juga beranekaragam mulai dari:

Ucup: tokoh pemuda pengangguran yang tidak jelas hidupnya. Sering menumpang makan, minum dan lainnya ke keluarga Bajuri. Ucup sering menjadi bulan-bulanan Emak dan tetangga lainnya.

Said: tokoh pemuda keturunan Arab yang memiliki bakat berdagang. Said memiliki banyak paman atau om yang memiliki banyak usaha dan tersebar di seluruh penjuru Jakarta.

Mpok Minah: Janda beranak satu yang mengurus anak satu-satunya sendiri bernama Sahili. Mpok Minah terkenal terlalu santun dan juga selalu berkata “maaf” untuk membuka percakapan.

Mpok Hindun: Ibu-ibu Jawa yang terkenal genit. Memiliki suami seorang supir truk bernama Yanto, Hindun adalah sosok yang suka pamer dengan tetangga lain. Merupakan musuh dan saingan Emak.

Mpok Leha: Ibu-ibu yang membuka warung kopi dan gorengan. Menjadi figuran dan biasa bergosip dengan warga yang sedang jajan di warungnya.

Pak RT: Bapak-bapak yang menjadi pak RT dan mengurusi segala kebutuhan dan urusan warga.

Haji Nasir: Bapak-bapak yang memiliki sederet kontrakan yang ditinggali oleh warga seperti Ucup, Said dan lainnya. Kadang merupakan tokoh yang mata duitan. Selain itu, dia juga punya warung yang menjual kebutuhan sehari-hari.

Mila: Anak gadis yang merupakan mahasiswi. Cantik dan menjadi idola bagi warga sekitar. Mila ini adalah gadis yang mata duitan dan suka dandan serta belanja.

Nurmala: Anak gadis yang lugu dan suka membantu Oneng dalam berbagai hal. Sering disbanding-bandingkan dengan Mila.

Sitkom Bajaj Bajuri ini menggambarkan bagaimana kondisi masyarakat Indonesia pada umumnya. Topik-topik hangat seperti gosip tetangga, pertengkaran suami istri, perselingkuhan, masalah dagang, dan lainnya dikemas dengan sangat lugas dan bahasa yang lucu. Lucu adalah satu hal yang menjadikan Bajaj Bajuri ini menjadi sangat dinantikan banyak orang termasuk saya. Ketika melihat Bajaj Bajuri, penonton pasti sudah sangat hafal dengan cerita yang dibawakan karena memang merupakan apa yang mereka alami sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa judul yang pernah menjadi edisi Bajaj Bajuri:

  • Ada persoalan bau badan
  • Alih profesi jadi sekuriti
  • Anak pancingan jilid kedua
  • Bajuri dituduh jadi pembunuh
  • Bajuri jadi bintang sinetron
  • Bajuri mati hidup lagi
  • Barang hilang banyak terbilang
  • Biarkan aku ikut bersamamu
  • Bulu tangkis memang manis
  • Hilangnya kado ulang tahun
  • Jangan cuman ngomong doang
  • Jangan ngimpi jadi penyanyi
  • Kalau pulang bukan hilang
  • Ketika handphone bikin masalah
  • Koteka membawamu kembali kesini
  • Kubelikan pizza demi cinta
  • Langkah bodoh mencari jodoh
  • Langsung Umum Bebas Rahasia
  • Masalah burung dalam sarung
  • Mencari Perhatian Salah Pengertian
  • Oneng ketemu mantan pacar
  • Oneng masih cinta Bajuri
  • Romantika Bajuri dan Oneng
  • Semua perlu pakai telepon
  • Serunya nonton VCD porno
  • Setelah menang hadiah melayang
  • Susah dahulu kalah kemudian
  • Target pembunuhan salah sasaran
  • Tipuan Terungkap Kreditpun Lenyap
  • Tutup salonmu bukalah kembali
  • Sabok batal kawin
  • Sabok patah hati
  • Bajuri Fried Chicken
  • Bikin bayi, jadi berabe
  • Bukan kamu yang kumau
  • Dengkul tampak, banyak dampak
  • Giliran Oneng Narik Bajaj
  • Gusarnya gusuran
  • Ketinggalan dompet semua kepepet
  • Mang Dadang kapan pulang
  • Ngelamar jadi sopir pribadi
  • Nyak Bajuri, Mertuaku Sayang
  • Pemilu
  • Piara lohan, Bajuri kasihan
  • Satu bajaj dua cinta 1
  • Satu bajaj dua cinta 2
  • Tour siapa yang atur
  • Berubah sikap hanya sekejap
  • Buka tutup amplop
  • Dibikin keder karena mixer
  • Dunia perlu akhirat perlu
  • Kejarlah Jodohmu Terimalah Nasibku
  • Kuatkan Iman Hindari Godaan
  • Manis Kolaknya Pahit Bisnisnya
  • Menebar gosip memang sip
  • Menahan Lapar Belajar Sabar
  • Persaingan bisnis memang sadis
  • Repotnya Bajuri karena televisi
  • Sahur kesiangan buka berlebihan
  • Tolong Bang tutup lobang
  • Uang sedekah hilang sudah

Bajaj Bajuri merupakan salah satu sitkom yang memiliki edisi terbanyak bahkan lebih dari 1.000 episode mulai dari seri Bajaj Bajuri, Bajaj Baru Bajuri sampai Bajaj Bajuri Edisi Salon Oneng. Setelah pindah ke Jakarta pada 2006, saya bisa tahu ternyata benar Bajaj Bajuri benar-benar terinspirasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat pinggiran Jakarta. Dan tentunya bisa melihat dan naik langsung bajaj, sebagai alat transportasi khas Jakarta.

Walaupun lucu dan cenderung konyol, namun Bajaj Bajuri ini membawa banyak sekali pesan-pesan moral seperti kesederhanaan, kebersamaan, rasa syukur, saling memaafkan, rasa cukup, saling menghormati dan banyak lagi. Oase tontonan televisi yang menghibur, refleksi kehidupan sehari-hari namun tetap membawa pesan yang mendalam. Semoga nantinya Bajaj Bajuri bisa hidup lagi atau ada acara televisi serupa ehehe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *