Mempelajari Sejarah Islam di Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari
Mempelajari Sejarah Islam di Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari

Mempelajari Sejarah Islam di Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari

Islam telah masuk ke Indonesia sejak beberapa abad yang lalu dan dibawa oleh para pedagang dari negeri seberang. Ini adalah salah satu cuplikan sejarah penyebaran Islam yang bisa dilihat dan dipelajari di Museum Islam Indonesia Hasyim Asyari atau kerap disingkat MINHA. Museum ini terletak di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Jawa Timur. Jika dari alun-alun Jombang, maka lokasi MINHA adalah ke arah selatan sekitar 20 menit dengan kendaraan bermotor. Letaknya juga tidak jauh dari rumah saya yang di Jombang kota.

Jombang adalah salah satu kabupaten di provinsi ini yang letaknya kurang lebih 40 KM arah barat daya Surabaya. Jika menggunakan jalan tol, maka waktu tempuhnya kurang dari satu jam dari ibukota provinsi Jawa Timur tersebut. Dikenal sebagai kota atau kabupaten santri, di Jombang memang terdapat banyak sekali pondok pesantren. Salah satunya adalah kawasan Pondok Pesantren Tebuireng. Jombang juga merupakan rumah bagi beberapa pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yang merupakan organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia saat ini, yakni KH Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Syansuri.

MINHA terletak di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng tepatnya di bagian selatan dan berada satu kompleks dengan makam Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Memasuki area museum, kita akan disambut gerbang masuk yang sangat besar bertuliskan Kawasan Makam Gus Dur. Dari gerbang masuk ini, sudah terlihat bangunan museum yang berbentuk seperti piramida. Area parkir kompleks obyek wisata religi ini luas, sehingga bagi kamu yang berkendara tidak perlu khawatir. Bahkan area parkir memang dikondisikan bisa menampung rombongan peziarah yang datang dengan armada bus. Ada tarif yang harus dibayar mulai dari 2.000 rupiah untuk setiap sepeda motor sampai tarif paling mahal sebesar 25.000 rupiah untuk bus ukuran besar.

Pintu Masuk ke Kompleks Makam Gus Dur

Di bagian luar museum ini terdapat monument Asmaul Husna yang berisi 99 nama Allah SWT dan dilengkapi dengan air mancur yang menjadi salah satu spot foto favorit wisatawan. MINHA diresmikan tanggal 18 Desember 2018 oleh Presiden Jokowi. Digagas oleh Gus Solah, yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng waktu itu, museum ini bertujuan untuk menjadi pusat informasi dan edukasi agama Islam serta sejarah di Indonesia. MINHA terdiri dari 5 lantai. Sejak diresmikan, museum ini sudah dibuka untuk umum khususnya lantai 1. Namun karena pandemi, saat ini museum ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Saat masih dibuka, wisatawan bisa masuk ke museum ini secara gratis.

Agar kalian tidak penasaran, maka berikut ini penjelasan koleksinya. Secara umum, menurut Ketua Tim Penyusun Alur Kisah Museum Islam Indonesia yakni Bapak Bondan Kanumoyoso, alur kisah museum dibagi menjadi tiga bagian. Pertama adalah jaringan Islam di nusantara. Kedua adalah bagaimana Islam di Indonesia berinteraksi dengan bangsa luar negeri/ bangsa lain. Dan yang terakhir adalah perkembangan Islam di era kontemporer.

Memasuki aula museum, maka akan signage penanda tiap lantai. Di sini, wisatawan bisa dilihat nama-nama Allah SWT tertulis di dinding kanan dan kiri berwarna emas. Di bagian kanan museum, pengunjung bisa melihat penjelasan detail tentang sejarah lahirnya NU sampai arti lambangnya. Ada juga penjelasan sejarah Pondok Pesantren Tebu Ireng. Selain itu terdapat beberapa koleksi benda yang dulu pernah digunakan oleh KH Hasyim Asy’ari seperti sendok makan atau centhong serta kursi duduk.

Area Luar Museum di Sisi Barat

Nah bagian kiri, kita bisa menemui banyak foto, ilustrasi, dan narasi menarik tentang pahlawan nasional Indonesia, profil kerajaan-kerajaan Islam, peta penyebaran agama Islam di Indonesia, jalur perdagangan nusantara seperti perdagangan di Selat Malaka, dan masih banyak lagi. Yang tidak kalah menarik di sana terdapat beberapa benda tiga dimensi yang mendukung narasi dan gambar visual terkait misalnya rempah-rempah yang diperdagangkan saat itu, naskah kuno Aceh, meriam sri rambai peninggalan Sultan Iskandar Muda, replika mahkota Kesultanan Banten, replika Istana Kadriah, dan lainnya. Di bagian lain dari sisi ini, terdapat 6 foto masjid di Indonesia yang berbeda. Dimana masjid ini dilengkapi sensorik. Jika terdapat pengunjung yang mendekati foto tersebut, maka akan keluar bunyi adzan. Tiap masjid akan mengeluarkan adzan dengan suara yang berbeda.

Di lantai 2 ada banyak penjelasan tentang sejarah Islam lainnya seperti sejarah terbentuknya Muhammadiyah, Islam di zaman pendudukan Jepang, Organisasi Masyarakat Arab di Indonesia, sejarah Syeh Nawawi Al Bantani, dan masih banyak lagi.

Saat berkunjung ke MINHA, kamu tidak hanya berkesempatan memahami sejarah Islam lebih mendalam, namun ada hal lainnya yang perlu kalian coba atau lakukan. Berikut ini banyak hal yang sayang sekali kalian lewatkan jika berkunjung ke sana.

Ziarah ke Makam Gus Dur

Kamu bisa menyempatkan ziarah ke makam Gus Dur. Terletal sekitar 300 meter dari museum, lokasinya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Area makam ini biasanya selalu ramai oleh pengunjung dari berbagai daerah bahkan luar provinsi. Makam ini akan ditutup setiap hari Jumát. Kalian perlu update jam operasional bukanya karena bisa saja berubah menyesuaikan kondisi terutama kondisi pandemi. Kira-kira apa yang paling kamu ingat dari sosok Gus Dur? Tentu banyak sekali ya pemikiran beliau yang relevan dan menginspirasi sampai sekarang.

Kaos Oleh-Oleh Khas Jombang

Belanja Oleh-Oleh Khas Jombang

Di beberapa area dari kompleks Makam Gus Dur terutama jalan dari museum ke area makam, Kamu bisa menemukan banyak kios pedagang oleh-oleh. Lantas oleh-oleh apa yang khas dari sini? Ada banyak makanan ringan atau jajanan khas Jombang dan Jawa Timur misalnya jenang, rengginang, aneka manisan, aneka kerupuk, dan lainnya. Kamu juga bisa belanja kaos, kopiah, topi, dan pernak-pernik lainnya yang bertuliskan nama obyek wisata ini, bertuliskan dan bergambarkan Gus Dur.

Makan Nasi Kikil

Nah, 5-10 menit dari lokasi museum tepatnya di Jalan Raya Ceweng, yang masih di kecamatan yang sama, banyak dijumpai warung makan yang menjual nasi kikil. Kikil adalah daging bagian kaki sapi. Nasi kikil di area ini dijual dengan harga 20-30 ribu per porsi tergantung kelengkapan lauknya. Di dalamnya terdapat nasi putih, sayur lodeh, daging kikil, daging empal atau sejenisnya, dan kerupuk. Uniknya, banyak pedagang di sini yang menyajikan nasi kikil dalam pincukan daun pisang. Seporsi nasi kikil akan makin lengkap jika ditemani es teh atau es jeruk. Penasaran? Yuk coba cicipi kalau kalian jalan-jalan ke Jombang.

Seperti halnya MINHA, museum menjadi tempat yang menarik bagi mereka yang suka belajar sejarah. Di Indonesia, ada banyak sekali museum yang menarik untuk didatangi. Dengan mengunjungi museum, kamu juga ikut mendukung keberlangsungan pengelolan museum tersebut. Yuk jalan-jalan ke museum!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *