Palestina, Palestina, Palestina begitu nama Palestina semakin kencang terdengar di berbagai penjuru dunia. Dari desa terpencil sampai kota besar, semakin banyak yang membicarakan lalu peduli akan Palestina serta apa yang orang-orang Palestina alami setidaknya selama 75 tahun lebih belakangan ini. Jengah, kesal, marah, jengkel mungkin terbersit dalam pikiran kita, yang peduli, atas segala kekejaman yang dialami oleh orang-orang Palestina baik di Gaza, Tepi Barat, ataupun di belahan lainnya di bumi ini. Begitupun saya, banyak sekali uneg-uneg yang kemudian saya wujudkan dalam beberapa hal kecil untuk peduli atas Palestina.
First and foremost bahwa semua manusia punya hak untuk hidup yang sama terlepas dari warna kulit atau latar belakangnya. Bahwa segala perang atau penindasan yang terjadi di berbagai tempat baik itu di Palestina, Sudan, Ukraina, dan lainnya harus dihentikan. Bahwa menghilangkan nyawa manusia dan menghilangkan impian asa mereka dengan berbagai cara adalah tindakan kekejaman yang luar biasa.
Perlu dipahami bahwa yahudi dan pengikutnya hidup damai berdampingan dengan agama lainnya di Palestina namun sejak adanya zionisme, kebengisan para pendukungnya mulai lahir dan terjadi sampai sekarang. Tidak semua orang Yahudi mendukung zionisme, ada juga yang mendukung Palestina.
Sudah lebih dari berbulan-bulan sejak operasi militer dilancarkan oleh zionis israel terhadap warga Palestina di Gaza, tanpa ada yang tahu kapan hal itu berakhir. Lebih dari 37 ribu orang dibunuh zionis israel, ratusan ribu gedung yang terdiri dari perumahan, apartemen, rumah sakit, gedung sekolah sampai perguruan tinggi dan lainnya dihancurkan. Kekejaman yang melebihi iblis, bahkan semua blokade dilakukan termasuk akan bantuan pangan, obat dll terhadap warga sipil di sana. Kelaparan tidak bisa dihindari. Yang jelas, ini bukan pertama kali dilakukan zionis israel, sudah sering sekali pembantaian dilakukan. Diskriminasi, aparteid, dan semua tindakan kejam lainnya ditujukan kepada orang-orang Palestina.

Teringat dulu cerita nenek bagaimana kekejaman saat penjajahan Belanda yang berlanjut ke penjajahan Jepang, bahwa para penjajah bertindak begitu kejam terhadap pemilik tanah yang sebenarnya. Kekejaman mereka hanya bisa tak bayangkan di awang-awang karena keterbatasan foto atau video pendukung. Saat ini, apa yang dilakukan zionis israel terpampang begitu nyata. Terjadi dari waktu ke waktu dan kita bisa lihat melalui berbagai platform atau kanal informasi secara terus menerus. Ternyata apa yang diceritakan oleh nenekku adalah sesuatu yang tiap detik tiap saat dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina: sangat menyedihkan dan saya sendiri tidak bisa membayangkan berada di kondisi seperti itu.
Sebagian orang menganggap ini adalah konflik berbasis agama. Mungkin begitu, mungkin saja tidak. Tapi yang jelas ini adalah jelas-jelas penjajahan dan kolonialisme era modern. Palestina adalah daerah yang sering disebut dalam kitab suci Al Qur’an. Begitu pula bani israil dengan segala sifat-sifatnya (yang exactly tertulis seperti apa yang ditunjukkan israel saat ini: berbuat kerusakan, sombong, keras kepala dll). Sejak kecil, guru ngajiku pun bercerita tentang Palestina ini. Dan bahwa penjajahan zionis israel ini akan berlangsung lama sampai jelang kiamat. Namun akhirnya zionis israel akan bisa dikalahkan. We must hold this belief very strongly as we know it will happen. Yang jelas di Tepi Barat ada Masjidil Aqsa yang merupakan kiblat pertama umat Islam. Menjadi satu dari tiga situs paling suci bagi umat Islam. Masjid AL Aqsa dan area di sekitarnya yang bahkan sampai sekarang “dikontrol” oleh zionis israel: pembatasan akses dan ibadah, bahkan beberapa kali pasukan israel merangsek masuk dan melakukan serangan dengan berbagai jenis senjata. Bahkan zionis israel punya agenda untuk menghancurkan masjid itu. Sungguh di luar nalar akal sehat. Dan bagaimana perasaan umat Islam melihat salah satu tempat sucinya dibegitukan? Saat ini sebagian dari kita mungkin merasa sangat lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi kembali, kita harus percaya bahwa suatu saat zionis israel akan bisa dikalahkan. Hanya menunggu waktu, dan mereka pun tahu mereka akan kalah. Itu kenapa mereka sangat ketakutan.

Dari apa yang dialami oleh orang-orang Palestina maka kita bisa tahu banyak hal, seperti berikut:
“zionis israel tidak akan pernah bisa menghapus orang-orang Palestina atau semangat ke-Palestina-an”
Walau mereka melakukan berbagai tindakan kejam di Gaza dan Tepi Barat, namun resiliensi orang-orang Palestina akan terus ada dan semakin kuat. bahkan echo-nya juga didengungkan oleh orang Palestina di berbagai negara (mereka generasi yang diusur dari tanahnya sendiri kemudian menjadi diaspora dan generasi berikutnya) serta tentunya orang-orang non Palestina yang peduli dengan mereka. Dan bagusnya, it is getting stronger, zionis israel tidak akan bisa mengontrol ini semua, percayalah.
“Neokolonialisme harus dihapus sepenuhnya”
Apa yang dilakukan zionis israel adalah bentuk nyata penjajahan era baru. Sekumpulan illegal settlers yang karena persetujuan dari negara barat yang disponsori kerajaan inggris (well mereka adalah salah satu penjajah paling kejam yang pernah ada di sejarah manusia – ini fakta dengan berbagai bukti dan tidak bisa dibantah. Tidak heran jika negara-negara barat yang dulu adalah penjajah juga mendukung zionis israel. Ini seperti mereka ingin romantisasi kenangan masa lalu ketika mereka bisa seenaknya maling tanah orang, merusak daerah orang, melakukan kekerasan bahkan pembunuhan.
“Resistensi bukanlah terorisme”
Bahwa perjuangan itu akan dicap teroris oleh penjajah. Sama seperti kiranya dulu saat perjuangan Bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Para pahlawan juga dicap pembangkah atau pemberontak oleh para penjajah itu. Tapi, pemilik tanah yang sesungguhnya tidak akan pernah mundur. Mereka tahu bahwa tanah air mereka perlu diperjuangkan. Anak-anak Palestina itu akan menjadi pejuang tangguh bagi tanah airnya mau mempertaruhkan apapun untuk harga diri bangsanya. Sesuatu yang sangat ditakuti oleh zionis israel.

“Not all people can be silenced”
Lobi-lobi zionis israel bisa saja membeli negara-negara barat, elit global, media, dan lainnya: menjadikan mereka sebagai babu-babunya. Namun mereka tidak bisa membeli semua orang. Mereka tidak bisa membuat semua orang diam atas apa yang terjadi. Ya mereka tidak akan pernah bisa. Lobi-lobi zionis israel yang membuat banyak lembaga-lembaga internasional tidak bisa ngapa-ngapain dan hanya rapat, rapat, rapat saja sedang genosida terus berlangsung: sangat memalukan.
“Tanpa senjata dan teknologi, zionis israel bukan apa-apa.”
Mereka tidak akan pernah bisa berhasil melawan resistensi dan semangat rakyat Palestina, tidak akan pernah. Tapi sayangnya mereka adalah mereka pasukan dengan salah satu persenjataan terlengkap dan tercanggih, yang jumlahnya tidak ada habisnya karena terus disuplai oleh negara-negara barat yang jadi babu zionis israel. Tapi kembali, kita harus percaya bahwa suatu saat Palestina akan terbebas dan merdeka sepenuhnya.

“Mereka yang sebenarnya teroris”
Negara-negara barat dengan mudah memberikan cap “teroris” kepada siapa saja yang kiranya berlawanan dengan mereka. Pun dengan banyaknya standar yang mereka gunakan, hanya melihat hak asasi manusia dan demokrasi dari sisi yang hanya menguntungkan mereka saja. Menurut KBBI, teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik: gerombolan — telah mengganas dengan membakar rumah penduduk dan merampas hasil panen. Let’s label them back: zionis israel dan babu-babunya adalah teroris yang sebenarnya.
“Apa-apa dituduh antisemit”
Propaganda tentang anti-semitik selalu didengungkan untuk mengerdilkan perlawanan melawan zionis israel. Narasi yang penuh kebohongan dan kemunafikan juga terus diproduksi dan didengungkan salah satunya melalui jaringan media massa yang juga babu-babunya zionis israel. Kita yang mendukung Palestina tidak hidup dalam goa dengan ketiadaan akses informasi sama sekali. Sungguh memalukan zionis israel dan babu-babunya mendungukan mereka sendiri dan menurunkan derajat mereka sebagai manusia ke level terendah.
“Ada negara Islam yang hanya diam atau mungkin justru mendukung zionis israel”
Bahkan dalam konteks negara-negara Islam pun, kita bisa tahu siapa yang sebenarnya adalah teman-teman dan pendukung Palestina. Dan siapa-siapa yang sebenarnya adalah musuh dalam selimut dan pengkhianat. Semoga mereka yang berkhianat segera mendapat laknat dan hidayah.

Partisipasi dan Kepedulian Kita Semua Berarti
Lantas apa yang kita bisa lakukan? Ada banyak yang kita bisa lakukan. Tidak hanya oleh kita yang beragama Islam tapi semua orang yang peduli akan kemanusiaan dan perdamaian:
“Mari kita masukkan Palestina dan rakyatnya dalam hati dan pikiran kita.”
Selemah-lemahnya yang kita bisa lakukan adalah dengan mendoakan mereka. Tuhan pasti akan mendengarkan doa kita dan memerdekakan Palestina. Tidak harus menjadi muslim untuk punya empati atas penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina. Lantas apa yang kita bisa lakukan? Ada banyak yang kita bisa lakukan. Tidak hanya oleh kita yang beragama Islam tapi semua orang yang peduli akan kemanusiaan dan perdamaian:
“Mari terus menggaungkan suara Palestina untuk jangkauan yang lebih luas”
Mari terus membicarakan Palestina dan menjadikan kepedulian ini selalu didengar di seluruh penjuru dunia. Semakin kita berisik maka semangat resistensi Palestina akan semakin kuat, zionis israel dan babu-babunya akhirnya akan kalah. Saya tahu, kadang ini melelahkan. Tapi energi yang kita gunakan akan jadi semangat orang-orang Palestina yang sedang mengalami genosida dan penindasan.
“Mulai memboikot produk yang terafiliasi dengan zionis israel”
Mengurangi interaksi atau ketergantungan dengan hal-hal yang terafiliasi atau mendukung zionis israel. Ini bisa berupa produk atau lainnya. Percayalah ada banyak di market barang substitusi atas produk-produk yang terafiliasi dengan zionis israel. Mari kita boikot produk-produk itu. Jika tidak sepenuhnya maka setidaknya intensitas penggunaannya dikurangi. Jika dilakukan dengan masif, maka we’ll let them down.
Lantas bagaimana dengan media sosial? Sayangnya saat kita masih tergantung dengan media sosial mainstream. Sembari mencoba shifting ke platform lain, kita gunakan media sosial mainstream untuk memproduksi narasi-narasi kepedulian Palestina. Jika kita pindah sepenuhnya, maka media sosial ini hanya akan sepenuhnya jadi media propaganda zionis israel dan babu-babunya untuk terus menyebarkan kebohongan dan fitnah. Dan itu akan sangat berbahaya jika dilakukan satu arah tanpa adanya kontra narasi dari yang membela Palestina. Mari kita terus gaungkan narasi Palestina.

“Menyumbang dalam bentuk uang atau in-kind non uang secara ikhlas”
Berdonasi baik itu untuk bantuan rakyat Palestina atau kegiatan-kegiatan lainnya yang bertujuan untuk advokasi Palestina. Mereka sangat membutuhkan bantuan kita. Pastikan bahwa platform donasi yang akan dipilih adalah yang terpercaya dan transparan.
“Ikut kegiatan lainnya yang bertujuan mendukung Palestina”
Ikut dalam aktivitas di lapangan seperti long march, aksi damai, kegiatan diskusi, atau lainnya untuk terus menguatkan empati juga solidaritas untuk rakyat Palestina. Serta banyak hal lainnya yang bisa kita lakukan dengan sadar dan ikhlas.

Kemerdekaan Palestina hanya menunggu waktu. Cepat tidaknya akan tergantung dari sebagaimana besar kepedulian kita semua warga dunia untuk mewujudkannya. From the river to the sea, Palestine will be free.