Apakah Dunia Memang Sandiwara?
Apakah Dunia Memang Sandiwara?

Apakah Dunia Memang Sandiwara?

Beberapa teman saya kadang curhat, dimana? Ya dimana saja. Dan yang paling banyak adalah di media sosial hohohoho. Lantas apa yang dicurhati? Ya banyak mulai dari karir, jodoh, urusan keluarga, masalah berat badan, kemacetan, dan banyak lainnya yang jika disebutkan satu per satu. sampai akhir bulan pun tidak ada habisnya. Nah, kebanyakan masalah mereka ada karena adanya interaksi antara mereka dengan orang lain. Manusia memang unik, begitu pikir saya. Mereka, setiap orang, punya kharakter yang berbeda-beda. Manusia itu misterius dan tentunya tidak mudah dipahami bahkan saudara kandung sekalipun. Manusia-manusia ini yang membuat dunia ini seakan panggung sandiwara, banyak rupa, banyak rekan dan tidak mudah dipahami oleh siapapun. Nah, berikut ini adalah tipe orang-orang yang mungkin sering kita temui di masyarakat. Ini hanyalah contoh beberapa kharakter saja, pasti ada banyak lainnya di luar sana. Kharakter ini mungkin saja tidak berdiri sendiri namun juga dibarengi dengan kharakter yang lain.

Manusia Sendu

Kenapa manusia sendu karena hari-harinya tidak dijalanji dengan gairah, semangat, kobaran harapan atau apapun itu namanya. Entah hari-hari dijalani begitu saja, asal mlaku alias asal jalan. Kesenduan ini juga kadang terlihat dari wajahnya, kadang mukanya muram, tatapannya kosong melompong.

Manusia Gesit

Disebut manusia gesit karena yang bersangkutan melakukan apapun dengan cekatan, bahkan tanpa disuruh pun dia selalu berinisiatif mengambil tindakan. Manusia ini tahu betul bahwa waktu itu sangat berharga dan oleh karena itu perlu digunakan sebaik mungkin.

‘Ada manusia yang selalu bahagia dalam kondisi apapun’

Manusia Bahagia

Manusia ini yang selalu bahagia dalam kondisi apapun. Semuanya dianggap sebagai sesuatu berkat dari Tuhan yang selalu harus dijalani, dinimati dan disyukuri. Manusia ini mungkin yang paling sedikit jumlahnya di antara milyaran manusia yang ada di bumi.

Manusia Sambat

Sambat adalah kata dalam Bahasa Jawa untuk mengeluh. Ya, ada banyak sekali manusia yang selalu mengeluhkan apapun dalam hidupnya mulai dari makanan, uang, hubungan, apapun dikeluhkan. Manusia ini memandang sesuatu dari aspek negatifnya yang mungkin selalu tidak bisa memenuhi ekspektasi yang bersangkutan. Sebagai ekspresi maka dia selalu mengeluh.

Manusia Adem

Manusia yang pembawaannya kalem dan tidak tergesa-gesa. Di tengah situasi kalut pun, dimana yang lainnya kalut, dia tetap kalem. Tidak perlu ada yang dirisaukan, tidak perlu ada yang ditakutkan, karena sejatinya segala sesuatu masalah memiliki solusi. Orang macam ini yang selalu menjadi idaman orang lain, karena pembawaannya selalu membawa kedamaian.

‘Manusia berbeda satu sama lain’

Manusia Jembar

Jembar adalah kata dalam Bahasa Jawa yang berarti lebar. Lebar dalam artian bahwa dia memiliki kesabaran yang tinggi. Orang ini dapat menerima cobaan dengan lapang dada, bahkan ketika dia dihina, dicemooh, ditolak, dilecehkan, dikecewakan dan lainnya oleh orang lain.

Manusia Api

Disebut api karena manusia ini memiliki emosi atau amarah yang tinggi. Orang ini disulut sedikit dengan perlakuan yang tidak diterima, maka akan langsung marah. Bahkan mungkin juga sering marah tanpa alasan yang jelas.

Manusia Optimis

Manusia ini selalu optimis dengan apa yang dilakukan, bahkan dalam situasi sulit dan tidak mengenakkan sekalipun. Kegagalan merupakan sesuatu yang mungkin sering terjadi, namun bagi dia bukanlah masalah. Manusia ini selalu bisa menemukan jalan untuk bangkit dan berdiri lagi.

Manusia Peduli

Manusia ini selalu peduli dengan apa yang ada di sekitarnya, entah terhadap sesama manusia atau alam sekitar. Dia tidak segan untuk mengorbankan apa yang dimilikinya untuk orang yang membutuhkan. Baginya menolong orang bukanlah suatu kewajiban namun sudah menjadi kebutuhan mendasar.

‘Jadi kamu tipe manusia yang mana?’

Manusia Rendah

Disebut manusia rendah karena dia selalu merendahkan orang lain dari segi apapun, mulai dari penampilan, kemampuan ekonomi, latar belakang sosial dan lainnya. Baginya, tidak ada yang lebih baik dibandingkan dia dan kelompoknya.

Manusia Cuek

Bisa menjadi kebalikan dari manusia peduli, dia tidak peduli terhadap apapun yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Baginya hidupnya dan dia tidak ada urusan dengan orang lain. Bahkan jika ada orang tertabrak di sampingnya pun, dia mungkin akan berlalu begitu saja.

Ada banyak tentunya kharakter manusia lainnya, yang bisa ditentukan dari berbagai faktor penentu. Kharakter tersebut ada yang positif dan ada juga yang negatif. Bagi saya tidak ada manusia yang memiliki kharakter mutlak dalam artian pasti ada kombinasi kharakter-kharakter. Sayapun percaya bahwa taka da manusia satupun yang kombinasi kharakternya adalah sepenuhnya negative, pasti ada sesuatu kebaikan dalam dirinya. Ya, sebagai manusia marilah kita terus belajar untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik. Jika menjadi sempurna adalah kemustahilan, maka menjadi lebih baik adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk dilakukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *